Senin, 01 Mei 2017

Budidaya Tanaman Secara Vertikultur

Sesuai dengan asal katanya dari bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture, maka vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik indoor maupun outdoor. Sistem budidaya pertanian secara vertikal atau bertingkat ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman, dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman.
Vertikultur tidak hanya sekadar kebun vertikal, namun ide ini akan merangsang seseorang untuk menciptakan khasanah biodiversitas di pekarangan yang sempit sekalipun. Struktur vertikal, memudahkan pengguna membuat dan memeliharanya. Pertanian vertikultur tidak hanya sebagai sumber pangan tetapi juga menciptakan suasana alami yang menyenangkan.
Model, bahan, ukuran, wadah vertikultur sangat banyak, tinggal disesuaikan dengan kondisi dan keinginan. Pada umumnya adalah berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga, dengan beberapa undak-undakan atau sejumlah rak. Bahan dapat berupa bambu atau pipa paralon, kaleng bekas, bahkan lembaran karung beras pun bisa, karena salah satu filosofi dari vertikultur adalah memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar kita.
Persyaratan vertikultur adalah kuat dan mudah dipindah-pindahkan. Tanaman yang akan ditanam sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar pendek. Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam, pokcoy, caisim, katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun dan tanaman sayuran daun lainnya.
Untuk tujuan komersial, pengembangan vertikultur ini perlu dipertimbangkan aspek ekonomisnya agar biaya produksi jangan sampai melebihi pendapatan dari hasil penjualan tanaman. Sedangkan untuk hobiis, vertikultur dapat dijadikan sebagai media kreativitas dan memperoleh panenan yang sehat dan berkualitas.

Pembuatan wadah tanam vertikultur
Contoh salah satu wadah tanam dibuat dari dua batang bambu yang masing-masing panjangnya 120 cm, dengan pembagian 100 cm untuk wadah tanam dan 20 cm sisanya untuk ditanam ke tanah. Pada setiap bambu akan dibuat lubang tanam sebanyak 10 buah. Bambu dipilih yang batangnya paling besar, lalu dipotong sesuai dengan ukuran yang ditetapkan. Semakin bagus kualitas bambu, semakin lama masa pemakaiannya.
Di bagian 20 cm terdapat ruas yang nantinya akan menjadi ruas terakhir dihitung dari atas. Semua ruas bambu kecuali yang terakhir dibobol dengan menggunakan linggis supaya keseluruhan ruang dalam bambu terbuka. Di bagian inilah nantinya media tanam ditempatkan. Untuk ruas terakhir tidak dibobol keseluruhan, melainkan hanya dibuat sejumlah lubang kecil dengan paku untuk sirkulasi air keluar wadah.
Selanjutnya dibuat lubang tanam di sepanjang bagian 100 cm dengan menggunakan bor listrik. Dapat juga menggunakan alat lain seperti pahat untuk membuat lubang. Lubang dibuat secara selang-seling pada keempat sisi bambu (asosiasikan permukaan bambu dengan bidang kotak). Pada dua sisi yang saling berhadapan terdapat masing-masing tiga lubang tanam, pada dua sisi lainnya masing-masing dua lubang tanam, sehingga didapatkan 10 lubang tanam secara keseluruhan. Setiap lubang berdiameter kira-kira 1,5 cm, sedangkan jarak antar lubang dibuat 30 cm.

Pengadaan media tanam
Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjang perakaran. Dari media tanam inilah tanaman menyerap makanan berupa unsur hara melalui akarnya. Media tanam yang digunakan adalah campuran antara tanah, pupuk kompos, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1. Setelah semua bahan terkumpul, dilakukan pencampuran hingga merata. Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur hara, dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman dengan prinsip pertukaran kation. Sekam berfungsi untuk menampung air di dalam tanah sedangkan kompos menjamin tersedianya bahan penting yang akan diuraikan menjadi unsur hara yang diperlukan tanaman.
Campuran media tanam kemudian dimasukkan ke dalam bambu hingga penuh. Untuk memastikan tidak ada ruang kosong, dapat digunakan bambu kecil atau kayu untuk mendorong tanah hingga ke dasar wadah (ruas terakhir). Media tanam di dalam bambu diusahakan agar tidak terlalu padat supaya air mudah mengalir, juga supaya akar tanaman tidak kesulitan “bernafas”, dan tidak terlalu renggang agar ada keleluasaan dalam mempertahankan air dan menjaga kelembaban.

Persiapan bibit tanaman dan penanaman
Sebelum berencana membuat wadah vertikal, terlebih dahulu mempersiapkan sejumlah bibit tanaman, Ketika tanaman sudah mencapai umur siap dipindahkan, pada dasarnya ada tiga tahap dalam proses ini, yaitu persemaian, pemindahan, dan penanaman.
Seperti halnya menanam, menyemaikan benih juga memerlukan wadah dan media tanam. Wadah bisa apa saja sepanjang dapat diisi media tanam seperlunya dan memiliki lubang di bagian bawah untuk mengeluarkan kelebihan air. Persemaian  menggunakan wadah khusus persemaian benih yang disebut tray dengan jumlah lubang 128 buah (tray lain jumlah dan ukuran lubangnya bervariasi). Dapat juga persemain menggunakan sebuah pot ukuran sedang dan sebuah bekas tempat kue. Adapun untuk media tanamnya adalah media tanam dari produk jadi yang bersifat organik.

Jika menggunakan tray, jumlah benih yang dapat disemaikan sudah terukur karena setiap lubang diisi sebuah benih (walaupun bisa juga diisi 2 atau 3). Jika menggunakan wadah lain maka jumlah benih yang dapat disemaikan disesuaikan dengan ukuran wadahnya, dalam hal ini jarak tanam benih diatur sedemikian rupa agar tidak berdempetan. Dua-tiga minggu setelah persemaian benih sudah berkecambah dan mengeluarkan 3-4 daun. Idealnya, benih yang sudah tumbuh daun berjumlah 4-5 helai sudah layak dipindahtanamkan.
Bibit tanaman yang dipindahkan ke wadah vertukultur sudah berumur lebih dari satu bulan, daunnya pun sudah bertambah. Karena hanya memiliki total 20 lubang tanam dari dua batang bambu, maka cukup leluasa untuk memilih 20 bibit terbaik. Sebelum bibit-bibit ditanam di wadah bambu, terlebih dahulu menyiramkan air ke dalamnya hingga jenuh, ditandai dengan menetesnya air keluar dari lubang-lubang tanam. Setelah cukup, baru mulai menanam bibit satu demi satu. Semua bagian akar dari setiap bibit harus masuk ke dalam tanah. Setiap jenis bibit (cabe merah dan tomat) dikelompokkan di wadah bambu terpisah.
Pemeliharaan tanaman
Tanaman juga memerlukan perawatan, seperti halnya makhluk hidup yang lain. Tanaman memerlukan perhatian dan kasih sayang. Selain penyiraman dilakukan setiap hari juga perlu pemupukan, dan juga pengendalian hama penyakit.
Sebaiknya pupuk yang digunakan adalah pupuk organik misalnya pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk bokashi. Disarankan agar sayuran buah seperti cabe, tomat tidak mudah rontok sebaiknya menambahkan KCL satu sendok teh atau sendok makan tergantung besar kecilnya pohon. Pemberian KCL setiap 5 sampai 6 bulan sekali.
Di perkotaan, pupuk kandang atau kompos harganya menjadi mahal. Limbah dapur atau daun-daun kering bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk bokashi. Pupuk bokashi adalah hasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah organik, pupuk kandang, dan lain-lain) dengan teknologi EM yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Bokashi dapat dibuat dalam beberapa hari dan bisa langsung digunakan sebagai pupuk.
Kalau di daerah pedesaan, biasanya sampah atau kotoran hewan dimasukkan ke sebuah lubang. Kalau lubangnya sudah penuh, sampah dibakar dan sebagai pupuk. Dengan catatan, pupuk kotoran hewan yang akan digunakan hendaknya sudah tidak berbau busuk. Di swalayan, kios tanaman saat ini sudah banyak dijual pupuk kandang yang sudah kering, tidak berbau, dan steril.
Saat ini masyarakat mulai banyak mempertimbangkan mengkonsumsi hasil panen yang Iebih sehat cara penanamannya, yaitu menggunakan pupuk dan pengendalian hama alami, meskipun harga produk tersebut lebih mahal.
Saran untuk berkebun di rumah sebaiknya tidak menggunakan bahan kimia. Ditekankan pula jangan menggunakan furadan untuk membunuh hama yang ada di dalam tanah. Penggunaan furadan bisa mengurangi tingkat kesuburan tanah dan juga mencemari tanaman kurang lebih selama sebulan. Jadi, sebaiknya untuk tanaman sayuran tidak perlu digunakan furadan.

Pemanenan
Pemanenan sayuran biasanya dilakukan dengan sistem cabut akar (sawi, bayam, seledri, kemangi, selada, kangkung dan sebagainya). Apabila kita punya tanaman sendiri dan dikonsumsi sendiri akan lebih menghemat apabila panen dilakukan dengan mengambil daunnya saja. Dengan cara tersebut tanaman sayuran bisa bertahan lebih lama dan bisa panen berulang-ulang

Tanaman Hias Dan Teknik Budidaya Tanaman Hias

Tanaman hias adalah segala jenis tanaman yang bermanfaat untuk menambah kecantikan maupun keindahan baik itu berupa tanaman bunga, daun, maupun akar, nah dari penjelasan itu dapat disimpulkan bahwa tanaman hias adalah segala tanaman yang ditanam untuk mendapatkan keindahan  yang bisa ditempatkan di dalam ruangan maupun di luar ruangan  yang mampu menciptakan daya tarik keindahan sehingga jenisnya pun beraneka ragam.
Menurut wikipedia tanaman hias adalah tanaman yang mencakup semua aspek tanaman mulai dari berbentuk semak, perdu, merambat, pohon maupun jenis tanaman daun yang sengaja ditanam sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan dan sebagai karangan bunga. Dalam konteks modern ini arsitektu lansekap tanaman hias menjadi pertimabangan yang penting.
Artikel Tentang Tanaman Hias Dan Teknik Budidaya Tanaman Hias
Menanam ataupun memelihara tanaman hias saat ini telah menjadi salah satu hoby yang di minati masyarakat, hoby ini juga dapat membantu dalam menyayangi lingkungan hidup karen semakin banyak tanaman yang di tanam maka jumlah oksigen akan semakin banyak.
Menjadikan tanaman hias didalam rumah akan sangat baik karena tanaman hias disamping keindahan juga memiliki fungsi  menjadikan udara bersih bebas dari udara radikal bebas , beberapa jenis tanama hias dan penjelasannya sebagai berikut
Tanaman hias mempunyai  banyak jenis dan ragamnya, aneka tanaman hias biasanya banyak dari jenis tanaman hias bunga, tanaman hias daun dan tanaman hias pohon juga masih banyak lagi yang lainnya.
Tanaman hias bunga
  1. Bunga kertas, merupakan salah satu tanaman hias yang terdapat pada bagian bunganya, disebut juga dengan bunga bougenville yang berasal dari Amerika, memliki bunga yang berukuran kecil yang terlindungi oleh bagian bunga yang mirip dengan kertas mempunyai warna pink menarik tanaman ini sangat mudah ditemui di Indonesia sekarang ini, perawatan yang mudah tanaman hias banyak yang meminati.
  1. Bunga melati putih, bunga ini sangat terkenal di Indonesia karena salah salah satu bunga kebanggaan yang dijadikan sebagai bunga nasional, sering kali digunakan dalam upacara sakral seperti perkawinan, memiliki warna putih dan berbau harum.
  1. Bunga anggrek, ...siapa yang tidak mengenal bunga yang satu ini, para pecinta ataupun yang hoby dengan tanaman hias pasti tidak akan melewatkan bunga anggrek dari banyaknya jenis anggrek, spesisiesnya banyak sekali yang tumbuh di wilayah Indonesia, keindahan bunga anggrek di kaitkan dengan rasa cinta, keindahan dan kemewahan, luar biasa.

Tanman hias daun
  1. Keladi red star, tua-tua keladi em bukan itu yang dimaksud tapi keladi red star yang merupakan salah satu dari tanaman hias daun. Bentukanya seperti bintang dengan warna merah pada daunnya, kecantikannya ada pada bentuk dan urat yang berada pada daun keladi.
  1. Suplir, tanaman hias ini termasuk dalam tumbuhan paku yang banyak dijadikan tanaman hias, karena pada daunnya saat melihat akan nampak segar bila memandang, suka di tempat yang lembab dan sedikit sinar matahari

Itulah sedikit penjelasan singkat mengenai ragam aneka tanaman hias yang belum tentu semua bisa dijelaskan dalam artikel ini karena banyak jenis dan ragamnnya,
Ada beberapa teknik budidaya tanaman hias

  1. Iklim
  2. Media tanam
  3. Pembibitan
  4. Pengolahan lahan
  5. Penanaman dan
  6. Pemeliharaan
Semoga dapat membantu pembaca mengenai aneka ragam jenis tanaman hias dan budidaya tanaman hias

Teknik Dan Cara Mudah Budidaya Tanaman Hortikultura Beserta Contohnya


Sebenarnya apa yang dimaksud dengan tanaman hortikultura itu ? pengertian dari tanaman hortikultura adalah  tanaman yang dibudidayakan di kebun. Karena kata hortikultura sendiri dari bahasa latin yaitu hortus yang berarti tanaman kebun dan cultura atau colere yang berarti budidaya.
Maka dari itulah di maknai sebagai cara budidaya tanaman di kebun. Biasanya budidaya tanaman hortikultura ini lebih kepada budidaya tanaman buah, tanaman sayuran, tanaman bunga, dan tanaman obat obatan. Ya, keempat inilah yang biasanya dibudidayakan.
gambar buah mangga budidaya tanaman hortikultura

Contoh budidaya tanaman hortikultura

Sejatinya ada 4 kelompok tanaman hortikultura yang biasanya dibudidayakan :
  1. Buah buahan
Tanaman buah yang termasuk dalam tanaman hortikultura yang biasa dibudidayakan adalah tanaman jeruk, pisang, mangga, anggur, papaya, nanas, jambu.
  1. Obat – obatan
Jenis tanaman obat – obatan yang termasuk dalam tanaman hortikultura atau bisa disebut dengan apotik hidup adalah lengkuas, jahe, kumis kucing, kapulaga dan kunyit.
  1. Sayuran
Yang termasuk dalam kategori sayuran ini adalah kangkung, wortel, bayam, kubis, dan masih banyak yang lainnya.
  1. Tanaman Hias
Untuk tanaman hias ini biasanya atau kebanyakan adalah tanaman bunga. Seperti anggrek bulan, bunga tulip, bunga mawar, melati dan masih banyak tanaman hias yang lainnya.

Langkah – langkah dalam melakukan budidaya tanaman hortikultura

  1. Perawatan Tanaman
Untuk tanaman hortikultura yang bertipe batang keras seperti tanaman buah – buahan yang berbuah musiman atau tahunan maka ada 3 bagian dalam melakukan perawatannya, yaitu perawatan seblum berbuah, lalu waktu berbuah dan setelah berbuah.
Sebelum berbuah, perawatan sebelum berbuah ini biasanya meliputi dari pembersihan dari gulma gulma, pembersihan rumput disekitar tanaman, melakukan penyiraman, pemupukan, dan pengendalian dari penyakit dan juga hama. Saat melakukan perawatan ini jangan sampai ada akar ataupun batang yang terluka. Karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman, kalaupun ada batang yang terluka sebisa mungkin untuk menutupi luka itu dengan lilin ataupun plastic agar tidak bisa dimasuki oleh penyakit.
Perawatan waktu berbuah. Sebenarnya hampir sama sih dengan cara perawatan sebelum tanaman berbuah yang membedakan adalah pada waktu berbuah ini tidak perlu dilakukan pemupukan karena nanti akan menganggu tanaman. Lebih baik untuk membersihkan gulma gulma dan penyakit. kalaupun memang ingin diberi pupuk, beri pupuk yang memiliki unsure K nya lebih tinggi.
Perawatan Setelah berbuah. Sama juga dengan perawatan yang dilakukan sebelum berbuah tetapi ada tambahan yaitu bekas tangkai yang telah berbuah sebisa mungkin untuk dipatahkan atau dipotong agar tanaman dapat tumbuh lagi. Lalu ranting rantingnya juga perlu untuk dibersihkan.
contoh budidaya tanaman hortikultura adalah tanaman kunyit
  1. Pemupukan tanaman
Untuk melakukan pemupukan ini harus tanah yang disekitar tanaman tersebut dalam kondisi basah. Agar tanaman mudah dalam mengadaptasikan pupuk dengan tanahnya. Untuk jenis pupuknya bisa pupuk N, pupuk P maupun pupuk K dan jangan lupa untuk menggunakan pupuk organik atau pupuk kompos.
  1. Pengendalian hama dan penyakit
Untuk melakukan pengendalian hama ini setiap saat dari awal penanaman sampai besar. biasanya dengan memberi cairan insektisida butiran di usia tanaman hortikultura belum berbuah. Dan jangan lakukan penyemprotan insektisida saat masa masa tanaman tersebut berbuah. Karena takutnya nanti zat dari insektisida ada yang masuk kedalam buah dari tanaman tersebut.

Cara Menanam Brokoli Yang Baik Dan Benar


Berikut beberapa kiat dan teknik cara menaman brokoli yang baik :

1. Persiapan Lahan

Lahan yang akan ditanami terlebih dahulu dibersihkan dari sisa-sisa akar tanaman sebelumnya. Tanah yang sudah bersih tersebut selanjutnya digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul. Setelah itu, dibuat guludan-guludan (tumpukan tanah yang memanjang) selebar hingga 100 cm di atas lahan sebagai media penanaman brokoli. Tinggi ideal guludan-guludan tersebut adalah sekitar 35 cm dengan jarak antar guludan sekitar 40 cm. Disarankan PH tanah diatas 5,5 dan jika lebih rendah sebaiknya dilakukan pengapuran tanah.

Lahan yang telah siap tersebut kemudian diberi pupuk kandang dengan jumlah secukupnya sesuai dengan luas lahan. Hal ini mengandung maksud agar tanah menjadi lebih subur sehingga tanaman brokoli dapat memberi hasil yang maksimal.

2. Pembenihan dan Persemaian

A. Pembenihan

- Benih terlebih dahulu harus disterilisasi dengan cara direndam ke dalam air panas bersuhu 550C selama 15 – 30 menit, atau dengan merendam benih ke dalam larutan fungisida dengan dosis sesuai anjuran.

- Benih yang sudah disterilisasi selanjutnya diseleksi dengan cara merendam biji benih ke dalam air. Biji benih yang baik, akan tenggelam sementara yang jelek akan mengapung atau melayang di dalam air.

- Benih yang baik tersebut kemudian direndam selama kurang lebih 12 jam, atau sampai benih terlihat pecah, dengan tujuan agar benih cepat berkecambah.

B. Persemaian

- Tempat persemaian benih dilakukan di bedengan. Sebelum dibuat bedengan, tanah terlebih dahulu dicangkul dengan kedalaman 30 cm. Setelah itu dibuat bedengan atau guludan dengan lebar 110 - 120 cm, dan panjang sesuai dengan kebutuhan.

- Penyemaian dilakukan dengan dua cara, pertama disebar diatas bedengan dan kedua dengan memakai plastik polibag.

- Media semai yang digunakan adalah campuran tanah halus dan ayakan pupuk kandang matang dengan perbandingan 1 : 2 atau 1 : 1. Setelah media semai siap, masukkan benih satu persatu ke dalam plastik polibag yang telah diisi media tanam sedalam 0,2 – 1,0 cm dan tutup tipis dengan tanah atau pupuk kandang matang.

- Siramlah benih tersebut pada pagi dan sore, serta tutuplah dengan daun pisang untuk menjaga kelembaban agar kecambah cepat tumbuh. Begitu tumbuh kecambah, daun pisang dapat dibuang.

3. Penanaman

Penanaman bibit brokoli dilakukan dengan memindahkan bibit-bibit yang siap tanam ke atas guludan-guludan yang telah dipersiapkan. Penanaman diatur dengan jarak tanam sekitar 50 cm x 50 cm di atas guludan. Cara menanam bibit-bibit tersebut dengan memasukkan bagian akar ke dalam tanah guludan secara hati-hati agar akar maupun daun tidak sampai rusak.

4. Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan terdiri atas beberapa bagian, diantaranya adalah:

a. Penyulaman

Penyulaman bertujuan untuk mengganti tanaman yang rusak atau mati. Penyulaman hanya dapat dilakukan sebelum tanaman berumur dua minggu.

b. Perempelan

Lakukan perempelan cabang seawal mungkin agar ukuran dan kualitas masa bunga yang terbentuk dapat lebih optimal. Setelah terbentuk masa bunga, ikatlah daun – daun tua sedemikian rupa, sehingga masa bunga dapat ternaungi matahari. Penutupan berfungsi untuk mempertahankan warna bunga agar tetap putih.

c. Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk mengendalikan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan pemakaian benih yang bebas penyakit, yakni dengan merendam benih ke dalam air panas bersuhu 500 C atau direndam ke dalam fungisida / bakterisida selama 15 menit. Pengendalian hama juga bisa dilakukan lewat rotasi tanaman, sanitasi kebun, menanam kultivar /varietas yang tahan penyakit.

Melakukan sterilisasi media semai, menghidari tanaman dari kerusakan mekanis atau gigitan serangga, mencabut tanaman yang terserang penyakit, serta pengapuran pada tanah masam. Sedang untuk mencegah serangan hama penyakit, lakukan penyemprotan pestisida meskipun belum ada gejala serangan hama. Penyemprotan tersebut dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali.

d. Penyiangan

Penyiangan pertama dilakukan pada 7 – 10 hari setelah tanam, bersamaan dengan penggemburan tanah serta pemupukan. Penyiangan kedua dilakukan pada 20 hari setelah tanam, dan penyiangan ketiga pada 30 -35 hari setelah masa tanam. Ketika melakukan penyiangan dan penggemburan, harus dilakukan dengan hati – hati dan jangan terlalu dalam supaya akar tidak rusak Penyiangan baru dihentikan pada masa akhir pertumbuhan vegetatif (memasuki masa pembungaan).

e. Pemupukan tambahan

Pada umur satu minggu, tiga minggu, dan lima minggu setelah tanam, pupuk susulan diberikan di sekeliling tanaman sejauh 10 - 15 cm dari batang tanaman. Dosis pemupukan tersebut adalah sebagai berikut:

- 1 minggu setelah tanam Urea / ZA 44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg

- 3 minggu setelah tanam Urea / ZA 44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg

- 5 minggu setelah tanam Urea / ZA 44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg

Dosis tersebut di atas dipakai untuk setiap satu hektar lahan.

[​IMG]

f. Penyiraman atau Pengairan .

Pada fase pertumbuhan awal atau masa pembentukan bunga , kondisi tanah harus senantiasa dijaga agar tetap dalam keadaan basah. Untuk itu lakukan penyiraman seminggu 2 - 4 kali .atau melihat kondisi tanah.

5. Panen dan pasca panen.

Pada saat masa bunga mencapai ukuran maksimal, atau ketika tanaman brokoli telah berumur 55 - 100 hari, (tergantung varietas / kultivar tanaman), barulah brokoli bisa dipanen. Brokoli yang sudah dipanen selanjutnya diletakkan di tempat yang teduh sebelum dilakukan proses penyortiran. Sortir dilakukan berdasarkan diameter kepala bunga yang terbagi 4 kelas yaitu : 30 cm, 25 – 30 cm, 20 – 25, dan 15 – 20 cm. Untuk penyimpanan, sebaiknya diletakkan di ruang gelap pada temperature 200 C, dengan kelembaban 75 -85 %, atau di dalam kamar dingin dengan temperatur 4,40 C dengan kelembaban 85 -95 %.

Cara Merawat Mawar Agar Rajin Berbunga

Mawar rajin berbunga
Cara merawat mawar agar rajin berbunga lainnya adalah dengan memberikan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan mawar tersebut. Nutrisi tersebut adalah pupuk, pupuk yang paling baik adalah pupuk kandang atau pupuk alami yang dihasilkan dari kotoran hewan.
Akan tetapi, jika Anda kesulitan mendapatkan pupuk jenis tersebut, bisa menggunakan pupuk NPK (pupuk kimia) yang mengandung unsur hara utama yakni nitrogen yang membantu pertumbuhan vegetatif terutama daun, fosfor yang membantu pertumbuhan akar dan tunas, serta kalium yang dapat membantu pembungaan dan pembuahan. Akan tetapi, aplikasi penggunaan pupuk NPK ini tidak boleh terlalu sering digunakan dan tidak boleh terlalu banyak diberikan untuk setiap tanaman mawar, karena jika over dosis, tanaman mawar Anda malah bisa menjadi kering/gosong dan akhirnya mati. Baca: Tips Memberikan Pupuk Bunga Mawar Dalam Pot.
Penyiraman harus dilakukan sebanyak 2 kali (pagi dan sore) dalam sehari jika cuaca sedang panas dan bisa sampai 3 kali pada tempat bersuhu panas (dataran rendah). Baca Tips Cara Penyiraman Mawar. Jika kondisi cuaca hujan setiap hari terlebih jika tanaman mawar Anda terkena langsung air hujan, maka disarankan untuk menyemprot daun serta bunganya dengan air biasa segera setelah hujan reda (Baca: Apa Yang Harus Dilakukan Jika Mawar Terkena Hujan?), karena air hujan bersifat agak keras khususnya untuk tanaman bunga mawar.
Alternatif kedua jika musim hujan adalah rutin melakukan penyemprotan pestisida agar mawar tahan terhadap guyuran hujan yang biasanya mengakibatkan bunga mawar rusak (Baca: Tips Agar Mawar Tahan Terhadap Hujan). Jika disimpan pada tempat yang mengadaptasi konsep rumah kaca semisal di bawah naungan kanopi, cukup disiram dua hari sekali apabila sedang musim hujan.
Dalam berbagai sumber, penggunaan air bekas AC atau air dingin dari kulkas bisa dimanfaatkan untuk menyiram bunga mawar dan disebutkan katanya bunga mawar bisa rajin berbunga dengan air tersebut. Untuk hal ini belum pernah kami coba karena kami tidak memiliki AC (Bandung sudah dingin tanpa AC, hehe). Walau pun begitu, terdapat pelanggan kami yang mencobanya dan ternyata hasilnya memang membuat mawar rajin berbunga walau pun di daerah dengan suhu udara yang panas.
Cara merawat mawar agar rajin berbunga selanjutnya adalah rutin melakukan pengobatan agar tanaman mawar Anda tidak terserang hama. Jika terserang hama, tentunya pertumbuhan mawar akan terhambat dan bahkan bisa mati karenanya. Untuk itu penyemprotan obat insektisida dan atau fungisida perlu dilakukan minimal sebulan sekali dan maksimal 2 minggu sekali (jika kondisi cuaca kemarau). Baca: Tips Antisipasi Hama Pada Bunga Mawar Dalam Pot. Jangan lupa juga untuk selalu membersihkan gulma (tanaman liar yang tidak diinginkan) jika tumbuh pada media tanam bunga mawar Anda.
Yang terakhir dan yang paling penting agar mawar Anda rajin berbunga adalah perlakuan yang biasanya dikatakan oleh kaum hawa “tidak tega”, apakah itu? Rajin memotong tangkai bunga mawar yang sudah mulai mengering menggunakan gunting stek batang yang bersih. Beberapa orang mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak tega melakukan itu karena mereka sayang dengan tanaman mawarnya.
Padahal memotong batang pada mawar merupakan cara kasih sayang agar mawar tersebut rajin berbunga. Bahkan terkadang tidak perlu menunggu batang mulai mengering untuk kemudian dipotong. Dalam beberapa kasus, agar bunga mawar rajin berbunga dan agar tetap menghasilkan bunga yang besar, pemotongan batang perlu dilakukan untuk merangsang pertumbuhan tunas baru, dimana tunas baru tersebut biasanya akan tumbuh lebih baik sehingga dapat menghasilkan bunga yang baik pula.
Itulah gambaran umum cara merawat mawar agar rajin berbunga terutama untuk jenis bunga mawar hias. Sedangkan untuk mawar jenis semi holland, perlu perlakuan yang agak sedikit lebih khusus daripada bunga mawar hias, dan mungkin kaum hawa akan semakin tidak tega dengan cara perlakuan kepada mawar semi holland yang sebenarnya perlakuan tersebut bertujuan agar mawar semi holland dapat menghasilkan bunga yang besar dan indah.

Cara Budidaya Tanaman Hias Bunga Anggrek Bulan

 
Cara Budidaya Tanaman Hias Bunga Anggrek Bulan – Anggrek bulan merupakan salah satu tanaman hias bunga nasional milik Indonesia. Bunga hias yang satu ini memang sudah tidak diragukan lagi keelokan dan kecantikan bunganya. Kecantikan yag dimiliki tanaman hias anggrek bulan ini terlihat dari kelopaknya serta varian warna yang dimilikinya yang benar-benar memanjakan mata setiap orang yang melihatnya.
Karena kecantkan bunganya tersebut, sangat wajar jika para pecinta bunga akan merasa ingin memiliki tanaman hias bunga anggrek bulan ini untuk menghiasi rumah. Tanaman hias bunga ini populer dengan nama Butterfly Orchid, kelopak anggrek bulan ini memang seperti sayap kupu-kupu yang melebar dengan paduan corak warna yang sangat cantik. Hal ini membuatnya menjadi jenis anggrek yang paling banyak dicari keberadaannya.
Untuk menanam tanaman hias bunga satu ini memang gampang-gampang sulit, diperlukan beberapa teknik atau kiat khusus agar tanaman ini bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Untuk menaman atau membudidayakan tanaman hias anggrek bulan dapat anda lakukan dengan 2 cara. Yaitu dengan cara menanam menggunakan media pot atau menempelkannya ke pohon. Kedua opsi cara budidaya tanaman hias bulan anggrek bulan tersebut dapat anda jadikan pilihan untuk budidaya tanaman hias anggrek secara mandiri di rumah.

1. Menanam di dalam pot
  • Pertama-tama pilih pot yang sesuai dengan tanaman anggrek. Biasanya di tanam pada pot kecil yang transparan. pottanah. pot kayu atau pot plastik. Sebagai saran. sebaiknya menggunakan pot transparan agar bisa mengontrol pertumbuhan akarnya.
  • Untuk media tanahnya. bisa menggunakan sabut kelapa, pecahan genteng. batu-bara. arang. kayu atau potongan pakis.
  • Siapkan kawat atau bambu.
  • Siapkan bibit anggrek, bibit angrek bisa anda dapatkan di toko-toko pertanian. Biasanya terdapat bibit anggrek botolan yang daunnya sudah berukuran 1 cm dan akarnya sudah muncul 2 sampai 3 helai.
  • Selain bibit botolan. Anda juga bisa membeli bibit anggrek muda. Bibit ini ditanam pada tray (wadah bibit anggrek. banyak di toko pertanian). Penanaman bibit muda pada pada tray bertujuan agar dapat memindahkan bibit anggrek dengan mudah ke tempat-tempat yang disinari cahaya matahari di pagi hari. Penanaman ini dilakukan selama 3 bulan.
  • Setelah semua media tanam yang dibutuhkan telah tersedia, maka penanam bisa anda mulai lakukan. Untuk penanaman bibit anggrek botolan, bisa dilakukan dengan cara memindahkannya langsung pada pot dan usahakan jangan merusak helaian akarnya. Jika anda ingin mengeluarkan bibit dari botol, anda bisa menggunakan kawat yang sudah dilengkungkan terlebih dahulu. Dan untuk penanaman bibit dari tray yang sudah berusia 3 bulan. juga bisa dipindahkan ke dalam pot berdiameter 15 cm dengan 3 sampai 5 tanaman.
  • Kemudian. pada 3 bulan berikutnya, lakukan tahapan repotting. Tahap repotting yang dimaksudkan adalah dengan memindahkan tanaman-tanaman anggrek tadi ke ukuran pot yang lebih besar. Satu pot berisi satu tanaman anggrek.

Panduan praktis budidaya terong

Panduan praktis budidaya terong

Tanaman terong (Solanum melongena) merupakan jenis sayuran tahunan semusim. Selain India, Indonesia dipercaya merupakan asal tanaman terong. Tanaman ini banyak dijumpai tumbuh liar di hutan-hutan kita. Namun, saat ini terong ditanam meluas diberbagai belahan bumi.
Terdapat banyak ragam terong yang dibudidayakan di Indonesia, mulai dari terong lokal seperti terong gelatik, terong kopek, terong bogor, terong medan hingga terong impor seperti terong Jepang. Bentuk dan warna buah terong cukup beragam ada yang putih, hijau hingga ungu. Bentuknya pun ada yang bulat, lonjong besar, hingga lonjong dengan ujung lancip.

Kondisi tanah ideal untuk budidaya terong adalah tanah lempung berpasir dengan kisaran pH 6,5-7. Terong berproduksi maksimal pada kisaran suhu 22-30oC. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, oleh karena itu cocok ditanam pada musim kemarau.
Terong masih satu keluarga dengan cabe, tomat dan kentang. Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman-tanaman tersebut bisa juga mengganggu budidaya terong. Oleh karena itu dalam melakukan rotasi tanaman, usahakan tidak dengan tanaman-tanaman tersebut.

Cara Membuat Tabulampot

Cara mudah membuat tabulampot

Metode budidaya tanaman buah dalam pot (tabulampot) dibuat untuk menjawab tantangan keterbatasan lahan. Tanaman buah biasanya berpostur tinggi dengan perakaran dalam. Tanaman ini membutuhkan ruang tumbuh yang cukup luas. Hal ini tentunya menyulitkan bagi penduduk perkotaan dengan lahan yang sangat terbatas.
Sejak tahun 1970-an, berkembang metode menanam buah dalam lingkungan terbatas atau tabulampot. Metode ini terus berkembang, baik dari sisi teknologi maupun jumlah jenis tanaman buah yang bisa dijadikan tabulampot.
Saat ini, banyak bermunculan nursery-nursery penyedia bibit tabulampot. Dalam berbagai pameran pertanian, tabulampot selalu jadi incaran favorit. Pehobi tertarik pada tabulampot untuk alasan fungsional maupun estetika.

Jenis-jenis tabulampot

Hampir semua jenis tanaman buah bisa tumbuh dalam bentuk tabulampot. Tapi tidak semua tabulampot bisa menghasilkan buah. Karena meskioun bisa tumbuh subur, jenis-jenis tanaman tertentu belum bisa berbuah dalam lingkungan tabulampot.
Terdapat beberapa jenis tanaman buah yang lazim dijadikan tabulampot. Tingkat keberhasilan berbuahnya dikategorikan mudah, sulit dan belum berhasil. Beberapa tanaman dengan kategori mudah berbuah diantaranya jeruk, belimbing, sawo, mangga, jambu biji dan jambu air. Tanaman yang sulit berbuah antara lain rambutan, lengkeng, manggis, duku dan jambu bol.  Sedangkan tanaman alpukat dan durian masih belum berhasil berbuah optimal dalam lingkungan tabulampot.
tabulampot

Menyiapkan bibit tabulampot

Bibit tanaman merupakan hal yang sangat menentukan tingkat keberhasilan tabulampot. Terdapat dua jenis bibit tanaman, yaitu bibit hasil perbanyakan generatif (dari biji) dan bibit hasil perbanyakan vegetatif (cangkok, okulasi dan penyambungan).
Untuk budidaya tabulampot sebaiknya gunakan bibit hasil perbanyakan vegetatif. Kelebihan bibit hasil vegetatif yaitu sifat tanamannya bisa dipastikan, karena sama dengan sifat induknya. Sehingga keberhasilannya lebih mudah diprediksi. Selain itu, bibit perbanyakan vegetatif lebih cepat berbuah. Kekurangan bibit jenis ini akarnya kurang kuat sehingga tanaman mudah roboh atau mengalami kekeringan.
Tingkat keberhasilan tabulampot sangat ditentukan oleh bibit tanaman. Oleh karena itu pilihlah bibit yang kita tahu persis sifat-sifatnya. Bebas dari hama dan penyakit tanaman. Untuk memastikannya biasanya bibit tersebut telah memiliki sertifikat dari komunitas atau lembaga terpercaya.

Menyiapkan media tanam
Media tanam tabulampot bermacam-macam. Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan untuk menopang postur tanaman. Media tanam tabulampot harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Media tanam yang sering digunakan para pehobi antara lain campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1. Bisa juga campuran tanah, pupuk kambing dan sekam padi dengan komposisi 1:1:1. Untuk menekan biaya, gunakan bahan baku yang banyak ditemui di lingkungan sekitar.
Tanah dan material organik di daerah tropis biasanya memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi. Bila bahan-bahan media tanam tersebut terlalu asam campurkan kapur pertanian atau dolomit ke dalamnya.
Setelah menyiapkan media tanam, selanjutnya siapkan pot sebagai wadah. Jenis pot bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. Pot dari berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil. Namun kelemahannya bahan-bahan tersebut tidak tahan lama.
Wadah tabulampot yang baik harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar akar tanaman tidak menembus tanah.

Penanaman bibit tanaman

Berikut ini langkah-langkah untuk menanam bibit tanaman ke dalam wadah tabulampot:
  • Siapkan bahan-bahan media tanam, kemudian ayak dan buang kerikil-kerikil yang ada didalamnya. Campurkan bahan-bahan itu hingga merata.
  • Siapkan pot dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran tanaman. Sebaiknya dimulai dari ukuran pot yang kecil. Sehingga apabila tanaman semakin besar pot bisa diganti, sekaligus sebagai penanda untuk meremajakan media tanam.
  • Letakkan pecahan genteng pada dasar pot, satu lapis saja. Kemudian letakkan juga satu lapis ijuk atau sabut kelapa.
  • Kemudian isi dengan media tanam yang sudah disiapkan hingga setengah tinggi pot.
  • Untuk mengurangi penguapan, pangkas sebagian daun atau batang bibit tanaman. Kemudian buka polybag bibit tanaman, letakkan tepat ditengah-tengah pot. Timbun dengan media tanam hingga pangkal batang.
  • Padatkan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang. Siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
  • Simpan tabulampot di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi. Siram setiap pagi atau sore hari. Setelah satu minggu, letakkan tabulampot di tempat terbuka.

Perawatan tabulampot

a. Penyiraman

Tabulampot yang telah jadi harus di letakkan di tempat terbuka dan terkena cahaya matahari sepenuhnya. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan setiap hari, bisa pagi atau sore hari. Pada musim hujan penyiraman hanya dilakukan apabila media tanam terlihat kering. Penyiraman menggunakan selang air atau gembor.
Bila jumlah tabulampot banyak, penyiraman bisa diprogram dengan membangun sistem irigasi. Sistem irigasi yang paling cocok adalah irigasi tetes. Irigasi ini irit tenaga kerja, hemat air dan mudah dikontrol. Namun memerlukan investasi yang cukup besar. Silahkan baca tentang  irigasi tetes di sini.

b. Pemangkasan

Setidaknya terdapat tiga tujuan pemangkasan tabulampot yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan peremajaan. Pemangkasan bentuk dilakukan untuk membentuk tajuk baru dan mengatur postur tanaman agar sinar matahari bisa menembus semua bagian tanaman. Selain dua fungsi itu, pemangkasan bentuk juga terkait dengan estetika.
Salah satu teori umum dalam memangkas bentuk tabulampot adalah 1-3-9. Artinya, dalam setiap 1 batang primer terdapat maksimum 3 batang sekunder dan dalam 1 batang sekunder maksimum terdapat 3 batang tersier. Batang yang dipilih untuk dibiarkan tumbuh adalah yang sehat dan kuat, sekaligus juga memiliki unsur estetika pada tanaman.
Pemangkasan produksi berkaitan dengan fungsi produksi tanaman. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas air untuk merangsang pembungaan. Selain itu, pemangkasan dilakukan terhadap batang yang terlihat berpenyakit.
Terakhir pemangkasan peremajaan, dilakukan terhadap tanaman yang telah tua. Pada tabulampot yang sudah tua biasanya dilakukan penggantian media tanam dan pot (repotting). Pada fase ini, beberapa cabang perlu dipangkas. Bahkan pada kasus-kasus tertentu hanya menyisakan batang primer saja.

c. Pemupukan

Media tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang terbatas. Oleh karena itu pemupukan menjadi hal yang sangat vital. Pemupukan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam. Selanjutnya dilakukan setiap 3-4 bulan sekali.
Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik. Jenisnya bisa kompos, pupuk kandang atau pupuk organik cair. Meskipun kandungan haranya tidak seakurat pupuk kimia, pupuk organik memiliki unsur hara yang lebih lengkap. Selain itu penambahan bahan-bahan organik akan merangsang aktivitas biologi dalam media tanam.
Pupuk kimia diperlukan pada saat-saat tertentu saja. Misalnya pada saat pembungaan dan pembuahan dimana tanaman memerlukan unsur-unsur hara makro seperti P dan K dalam jumlah banyak. Dan beberapa unsur mikro seperti Ca, Mn, Fe, dll. Dalam pupuk kimia unsur-unsur tersebut bisa dipastikan takarannya.

d. Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit pada tabulampot sebaiknya dilakukan sejak dini, yakni sejak memilih bibit. Bibit unggul biasanya memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit tertentu. Belilah bibit dari sumber yang terpercaya dan memiliki sertifikat bibit.
Pencegahan serangan hama dan penyakit juga bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan media tanam dan kebun. Gulma dan semak belukar disekitar kebun bisa menjadi sumber hama dan penyakit.
Bila tabulampot sudah kadung terserang hama atau penyakit, langkah pertama bisa diberantas secara manual. Misalnya dengan memungut ulat yang menyerang atau memangkas dahan yang terkena penyakit.
Pada saat tabulampot berbuah, lindungi buah dengan plastik atau jaring pelindung. Atau juga bisa dengan memasang perangkap hama, seperti penggunaan hormon feromon untuk memerangkap lalat buah.
Penyemprotan tabulampot dengan pestisida menjadi dilema. Biasanya tabulampot ditanam di pekarangan yang dekat dengan pemukiman. Pestisida kimia tentunya akan sangat berbahaya dan mencemari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, gunakan selalu pestisida organik. Silahkan baca tentang pestisida organik.
Apabila sangat terpaksa, penyemprotan dengan pestisida kimia bisa dilakukan. Lakukan dengan hati-hati, baca aturan dan dosis pakainya secara seksama. Penyemprotan hendaknya dilakukan secara terbatas.

e. Pergantian media dan pot

Tabulampot yang telah mencapai ukuran tertentu perlu dipindahkan. Ruang tabulampot harus cukup untuk menopang ruang gerak tanaman. Pemindahan dilakukan sekaligus dengan pergantian media tanam.
Pergantian media tanam dalam tabulampot tidak hanya berfungsi memindahkan tanaman pada pot yang lebih besar saja. Perlu juga dilakukan pemangkasan peremajaan. Misalnya, pemangkasan akar tanaman. Akar tanaman yang terus tumbuh akan membuat media tanam menjadi padat.
Akar yang panjangnya lebih dari 25 cm harus dipangkas. Kepadatan akar juga harus dikurangi. Bersamaan dengan pemangkasan akar, daun dan batang juga dipangkas untuk mengurangi penguapan

Cara Stek Mawar

Cara Paling Mudah Stek Bunga MawarMemiliki rumah yang indah tentunya adalah dambaan bagi setiap orang, karenanya banyak orang yang berusaha mempercantik rumah mereka dengan berbagai cara. Bagi anda yang menyukai bercocok tanam, menghiasi rumah anda dengan bunga adalah pilihan yang paling baik.
Jenis bunga yang banyak digemari adalah bunga mawar. Bunga dengan duri dibatangnya ini mampu menjadi primadona bunga karena warna warni yang cantik dan juga baunya yang khas.
Bahkan tak jarang sebagian orang beranggapan bahwa mawar adalah bunga spesial yang merupakan simbol kasih sayang. Bunga ini sangat mudah dikembangbiakan, yaitu dengan stek bunga mawar.
 
Menanam bunga mawar sejatinya ada dua cara, yaitu dengan menanam biji atau melalui stek batang. Menanam bunga mawar dengan biji cenderung lebih praktis, hanya saja biji mawar hanya dapat diperoleh dari bunga mawar yang matang.
Karena waktu pertumbuhan biji mawar yang lama, pecinta bunga mawar lebih sering melakukan stek bunga mawar untuk pembibtan.
Stek bunga mawar harus dilakukan dengan hati-hati dan membutuhkan teknik khusus. Jika tidak, kuncup daun bunga mawar tak akan pernah tumbuh dan batang yang distek akan mengering. Berikut teknik stek bunga mawar yang benar:
  1. Pilihlah batang Mawar terbaik
Batang yang dapat digunakan sebagai bibit stek bunga mawar adalah batang yang sudah tua. Pilihlah batang yang dekat dengan akar atau minimal durinya sudah lebih besar daripada duri pada bagian batang lain. Potonglah bagian yang anda pilih sekitar 7 sampai 10 cm menggunakan pisau yang tajam.
  1. Media tanam Bunga Mawar
Media yang digunakan untuk pembibitan juga harus diperhatikan. Gunakan tanah hitam yang gembur atau bisa juga menggunakan sekam (kulit padi) yang dijampur dengan tanah dan pasir.
Jangan beri pupuk apapun selama masa pembibitan, karena pupuk akan menghambat pengakaran. Letakkan media tanam dalam polybag agar lebih mudah dipindahkan nantinya. Jangan lupa memberi beberapa lubang pada polybag untuk mencegah pembusukan akar.
  1. Teknik stek bunga mawar
Tancapkan bibit batang yang dipilih dengan kedalaman setengah dari tinggi media tanam. Sirami tanaman bibit ini dengan rutin setiap pagi dan sore.
  1. Penempatan bibit Mawar
Sebaiknya letakkan polybag yang berisi bibit mawar di tempat yang sejuk dan tak terkena sinar matahari secara langsung. Menaruh bibit di tempat yang gelap justru akan mempercepat pertumbuhan akar.
Setelah muncul 3 atau 4 daun, itu tandanya bibit mawar anda telah siap untuk dipindahkan. Untuk memindahkan, cukup robek polybag dan jangan merusak tekstur tanah yang sudah ada.
Pindahkan bibit ke tempat yang anda suka, bisa di pot atau ditanam langsung ditanah. Disarankan untuk menanam di pot, karena dengan begitu mawar akan lebih mudah dipindahkan saat cuaca terlalu terik. Setelah dipindahkan anda boleh memberi tanaman mawar anda pupuk kompos agar mawar lebih cepat berbunga.

Kultur Jaringan Anggrek

Dengan Penaburan Biji
Biji yang digunakan dalam metode ini dapat berasal dari buah tua yang belum pecah, buah tua yang sudah pecah atau dari buah yang masih muda. Hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman biji dari berbagai kondisi buah adalah teknik sterilisasi yang berbeda.

Apabila Biji dari buah tua yang belum pecah, maka sterilisasinya dengan cara mekanik yaitu dengan cara membakar buah anggrek diatas api spirtus/api Bunsen.

Bila biji dari buah sudah pecah maka sterilisasinya dengan cara kimiawi menggunakkan bahan-bahan kimia seperti klorox. Setelah disterilisasi dan disayat secara aseptic ternyata biji buah yang masih muda (biji tampak lengket) maka dilakukan pemotongan daging buah, daging buah yang mengandung biji ini yang ditanam di media.

Teknik Penaburan Biji
Biji dari buah tua yang belum pecah
Penaburan biji dari buah tua yang belum pecah dilakukan melalui tahap-tahap kegiatan berikut ini :
  • Buah dicuci dahulu dengan sabun/detergen hingga bersih kemudian dibilas dengan air mengalir berulang kali .
  • Buah yang sudah dicuci dibawa ke ruang penaburan atau ke depan enkas, didekat enkas tersebut, ada lampu spirtus/api bunsen, alcohol 70% dalam box stainless steel atau botol selai, botol selai berisi air steril, pinset dan alat alat lain telah dipersiapkan pula.
  • Kemudian buah dijepit dengan pinset dan dicelupkan ke dalam alcohol 70% atau spirtus, buah dibakar dengan api spirtus, dicelupkan ke dalam air steril, dimasukkan ke dalam alkohol 70% diulangi 3 kali
  • Setelah pembakaran yang ketiga selesai dan api yang membakar buah sudah benar benar padam, maka buah langsung dimasukkan ke dalam enkas dan diletakkan diatas cawan petridish
  • Buah dibelah memanjang dengan scalpel steril yang tajam, sehingga akan terlihat biji anggrek berwarna putih dalam jumlah yang sangat banyak, biji berukuran sangat kecil menyerupai serbuk
  • Biji diambil dengan sendok atau pinset panjang yang dirancang khusus untuk penaburan anggrek, sehingga bijibiji anggrek berada diantara dua lidah pinset, biji tersebut dimasukkan ke dalam botol media baru yang berisi media padat,
  • Biji ditaburkan dalam media padat dengan cara mengetuk ngetuk bagian atas pinset dengan jari telunjuk sehingga biji berjatuhan diatas media, supaya biji dapat jatuh secara meraata diatas permukaan media (tidak menggumpal gumpal), maka pada saat pinset diketuk, pinset digerakkan mengitari botol, Gambar 2
  • Bila penaburan telah selesai, botol segera ditutup dengan penutup botol. Penutup botol biasanya dari karet.
  • Botol yang berisi biji anggrek disimpan dalam ruangan inkubator pada suhu 23C . Kurang lebih satu bulan plb tumbuh.

Biji dari buah tua yang sudah pecah
Sterilisasi biji buah yang bijinya berhamburan tidak bisa dilakukan dengan cara mekanik (pembakaran), tetapi harus dilakukan dengan cara kimiawi yaitu:

  • Buah yang sudah pecah dibungkus dengan tisu, diikat karet
  • Buah kemudian dimasukkan kedalam larutan Clorox 20% 7 menit, dibilas dengan air steril, kemudian dimasukkan kedalam larutan Clorox 10% selama 5 menit, kemudian dibilas dengan air steril 3 kali.
  • Buah anggrek kemudian dimasukkan kedalam petridish, bersihkan dari karet dan tissue, buah siap ditanam kedalam media tanam.

Biji dari buah yang masih muda
Apabila buah setelah disterilisasi dan disayat secara aseptis ternyata buah masih muda (biji tampak lengket), maka penaburan dilakukan dengan cara berikut:

  • Buah anggrek diatas cawan petridis disayat menjadi dua bagian, tampak terlihat biji yang masih lengket pada daging buah, daging buah dipotong-potong, dengan pemotongan secara memanjang dulu, baru kemudian dipotong-potong secara vertikal.
  • Sayatan daging buah ditaburkan diatas media tanam, dengan menggunakan pinset.

Budidaya Tanaman Secara Vertikultur

Sesuai dengan asal katanya dari bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture, maka vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dila...