Senin, 01 Mei 2017

Cara Menanam Brokoli Yang Baik Dan Benar


Berikut beberapa kiat dan teknik cara menaman brokoli yang baik :

1. Persiapan Lahan

Lahan yang akan ditanami terlebih dahulu dibersihkan dari sisa-sisa akar tanaman sebelumnya. Tanah yang sudah bersih tersebut selanjutnya digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul. Setelah itu, dibuat guludan-guludan (tumpukan tanah yang memanjang) selebar hingga 100 cm di atas lahan sebagai media penanaman brokoli. Tinggi ideal guludan-guludan tersebut adalah sekitar 35 cm dengan jarak antar guludan sekitar 40 cm. Disarankan PH tanah diatas 5,5 dan jika lebih rendah sebaiknya dilakukan pengapuran tanah.

Lahan yang telah siap tersebut kemudian diberi pupuk kandang dengan jumlah secukupnya sesuai dengan luas lahan. Hal ini mengandung maksud agar tanah menjadi lebih subur sehingga tanaman brokoli dapat memberi hasil yang maksimal.

2. Pembenihan dan Persemaian

A. Pembenihan

- Benih terlebih dahulu harus disterilisasi dengan cara direndam ke dalam air panas bersuhu 550C selama 15 – 30 menit, atau dengan merendam benih ke dalam larutan fungisida dengan dosis sesuai anjuran.

- Benih yang sudah disterilisasi selanjutnya diseleksi dengan cara merendam biji benih ke dalam air. Biji benih yang baik, akan tenggelam sementara yang jelek akan mengapung atau melayang di dalam air.

- Benih yang baik tersebut kemudian direndam selama kurang lebih 12 jam, atau sampai benih terlihat pecah, dengan tujuan agar benih cepat berkecambah.

B. Persemaian

- Tempat persemaian benih dilakukan di bedengan. Sebelum dibuat bedengan, tanah terlebih dahulu dicangkul dengan kedalaman 30 cm. Setelah itu dibuat bedengan atau guludan dengan lebar 110 - 120 cm, dan panjang sesuai dengan kebutuhan.

- Penyemaian dilakukan dengan dua cara, pertama disebar diatas bedengan dan kedua dengan memakai plastik polibag.

- Media semai yang digunakan adalah campuran tanah halus dan ayakan pupuk kandang matang dengan perbandingan 1 : 2 atau 1 : 1. Setelah media semai siap, masukkan benih satu persatu ke dalam plastik polibag yang telah diisi media tanam sedalam 0,2 – 1,0 cm dan tutup tipis dengan tanah atau pupuk kandang matang.

- Siramlah benih tersebut pada pagi dan sore, serta tutuplah dengan daun pisang untuk menjaga kelembaban agar kecambah cepat tumbuh. Begitu tumbuh kecambah, daun pisang dapat dibuang.

3. Penanaman

Penanaman bibit brokoli dilakukan dengan memindahkan bibit-bibit yang siap tanam ke atas guludan-guludan yang telah dipersiapkan. Penanaman diatur dengan jarak tanam sekitar 50 cm x 50 cm di atas guludan. Cara menanam bibit-bibit tersebut dengan memasukkan bagian akar ke dalam tanah guludan secara hati-hati agar akar maupun daun tidak sampai rusak.

4. Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan terdiri atas beberapa bagian, diantaranya adalah:

a. Penyulaman

Penyulaman bertujuan untuk mengganti tanaman yang rusak atau mati. Penyulaman hanya dapat dilakukan sebelum tanaman berumur dua minggu.

b. Perempelan

Lakukan perempelan cabang seawal mungkin agar ukuran dan kualitas masa bunga yang terbentuk dapat lebih optimal. Setelah terbentuk masa bunga, ikatlah daun – daun tua sedemikian rupa, sehingga masa bunga dapat ternaungi matahari. Penutupan berfungsi untuk mempertahankan warna bunga agar tetap putih.

c. Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk mengendalikan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan pemakaian benih yang bebas penyakit, yakni dengan merendam benih ke dalam air panas bersuhu 500 C atau direndam ke dalam fungisida / bakterisida selama 15 menit. Pengendalian hama juga bisa dilakukan lewat rotasi tanaman, sanitasi kebun, menanam kultivar /varietas yang tahan penyakit.

Melakukan sterilisasi media semai, menghidari tanaman dari kerusakan mekanis atau gigitan serangga, mencabut tanaman yang terserang penyakit, serta pengapuran pada tanah masam. Sedang untuk mencegah serangan hama penyakit, lakukan penyemprotan pestisida meskipun belum ada gejala serangan hama. Penyemprotan tersebut dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali.

d. Penyiangan

Penyiangan pertama dilakukan pada 7 – 10 hari setelah tanam, bersamaan dengan penggemburan tanah serta pemupukan. Penyiangan kedua dilakukan pada 20 hari setelah tanam, dan penyiangan ketiga pada 30 -35 hari setelah masa tanam. Ketika melakukan penyiangan dan penggemburan, harus dilakukan dengan hati – hati dan jangan terlalu dalam supaya akar tidak rusak Penyiangan baru dihentikan pada masa akhir pertumbuhan vegetatif (memasuki masa pembungaan).

e. Pemupukan tambahan

Pada umur satu minggu, tiga minggu, dan lima minggu setelah tanam, pupuk susulan diberikan di sekeliling tanaman sejauh 10 - 15 cm dari batang tanaman. Dosis pemupukan tersebut adalah sebagai berikut:

- 1 minggu setelah tanam Urea / ZA 44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg

- 3 minggu setelah tanam Urea / ZA 44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg

- 5 minggu setelah tanam Urea / ZA 44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg

Dosis tersebut di atas dipakai untuk setiap satu hektar lahan.

[​IMG]

f. Penyiraman atau Pengairan .

Pada fase pertumbuhan awal atau masa pembentukan bunga , kondisi tanah harus senantiasa dijaga agar tetap dalam keadaan basah. Untuk itu lakukan penyiraman seminggu 2 - 4 kali .atau melihat kondisi tanah.

5. Panen dan pasca panen.

Pada saat masa bunga mencapai ukuran maksimal, atau ketika tanaman brokoli telah berumur 55 - 100 hari, (tergantung varietas / kultivar tanaman), barulah brokoli bisa dipanen. Brokoli yang sudah dipanen selanjutnya diletakkan di tempat yang teduh sebelum dilakukan proses penyortiran. Sortir dilakukan berdasarkan diameter kepala bunga yang terbagi 4 kelas yaitu : 30 cm, 25 – 30 cm, 20 – 25, dan 15 – 20 cm. Untuk penyimpanan, sebaiknya diletakkan di ruang gelap pada temperature 200 C, dengan kelembaban 75 -85 %, atau di dalam kamar dingin dengan temperatur 4,40 C dengan kelembaban 85 -95 %.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Budidaya Tanaman Secara Vertikultur

Sesuai dengan asal katanya dari bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture, maka vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dila...